Kesabaran Nabi Yusuf Dalam Menghadapi Rayuan Wanita

                                           silsilah amalan hati

Sabar mempunyai beberapa tingkatan, dan sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari pada sabar menahan diri dari kedurhakaan.

Sabar dalam menahan diri terhadap kedurhakaan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada sabar terhadap taqdir Sabar dalam mengerjakan kewajiban merupakan jenis kesabaran yang paling tinggi.

Karena sesungguhnya mengerjakan kewajiban mempunyal kedudukan yang lebih tinggi disisi Allah daripada meningalkan hal-hal yang dilarang; dan pahala meninggalkan larangan lebih besar daripada pahala sabar menahan derita musibah.

Demikian karena sabar dalam menjalani kewajiban dan sabar dalam menjauhi larangan, kedua-duanya merupakan amalan alternatif.

Berbeda halnya dengan musibah yang menimpa diri, maka hal ini merupakan sesuatu yang tidak megandung alternatif, dan tiada lain yang harus dilakukan oleh yang bersangkutan, kecuali
menahan diri dan bersabar terhadapnya.

Sehubungan dengan pengertian ini. Syaikhul Islam ibnu Taimtyah mengatakan sehubungan dengan kisah Nabi Yusuf bahwa kesabaran Yusuf untuk tidak menuruti kemauan istri Al-Aziz yang mengajaknya untuk berbuat selingkuh yang diharamkan lebih sempurna daripada kesabaran Yusuf terhadap perlakuan saudara saudaranya yang telah menceburkan dirinya ke dalam sumur.

Adapun kesabarannya untuk tidak melakukan perbuatan keji lebih sempurna, lebih besar.dan lebih banyak pahalanya daripada kesabarannya saat dimasukkan ke dalam penjara dan dilemparkan ke dalam sumur oleh saudara saudaranya.

Karena sesungaguhnya kesabarannya yang pertama merupakan sesuatu yang mengandung alternatif yang berarti kesabaran dia terhadapnya merupakan kesabaran yang penuh dengan keridhaan dan upaya memerangi hawa nafsu.

Terlebih lagi dengan terpenuhinya semua sarana yang kuat dan semua jalan yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan yang diharamkan itu terbuka lebar-lebar baginya.

Nabi Yusuf pada saat itu adalah seorang pemuda lajang, berada di negeri yang asing dan sebagai budak yang dimniliki oleh tuannya, sedang wanita yang hengajaknya berbuat mesum adalah seorang wanita yang cantik lagi mempunyai kedudukan yang tinggi di negerinya.Wanita itulah yang mengajaknya berbuat keji. Sehingga tersingkirkanlah semua hambatan psikologi.

Selanjutnya, wanita itu menggunakan sarana lainnya dengan memperdaya wanita lainnya dan mengancam akan memasukkan Yusuf ke dalam penjara jika tidak mau memenuhi keinginan nafsu birahinya.

Sementara itu suami wanita tersebut termasuk tipe laki-laki yang tidak ada rasa cemburu, yang hal ini tersirat dari pengertian yang diungkapkan oleh firman Allah Swt

"(Hai) Yusuf, berpalinglah dari ini, dan (kamu, hai istriku) mohon ampunlah atas
dosomu itu" (Qs Yusuf (12: 29)

Selanjutnya, semua pintu dan jendela rumah ditutup rapat;tiada seorang pun yang mengetahui mereka berdua atau dapat mengintip apa yang dilakukan oleh mereka berdua di dalamnya, sehingga semua faktor yang mendorong ke arah terselenggaranya perbuatan zina sangat kuat sekali dan terencana dengan serapi rapinya.

 Pengertian ini tertangkap dari gambaran yag
dikisahkan oleh firman Allah Swt:

"Memang benar seorang perempuan itu telah bertekad (berzina) dengan NabiYusuf, Nabi Yusuf pun bertekad juga (zina) dengan perempuan itu andaikan Nabi Yusuf tidak melihat petunjuk kebesaran dan keagungan  (dari) Tuhannya."Lihat al-qur'an surat Yusuf (12) aya 24

Setelah melihat tanda kebesaran Tuhannya (yang menurut sebagian ulama tafsir menyebutkan bahwa saat itu Yusuf melihat rupa ayahnya yang memarahinya).

Namun demikian Yusuf tetap tegar dengan pendiriannya dan bersabar tidak mau mengikuti keinginan wanita itu.

Berbeda keadaannya dalam kondisi lainnya yang dialami oleh Yusuf  saat ia dijebloskan ke dalam penjara dan dilemparkan oleh saudara-saudaranya ke dalam lubang sumur. yang semuanya itu terjadi tanpa ada arternatif atau upaya dari pihaknya.

SEKIAN.......

Belum ada Komentar untuk " Kesabaran Nabi Yusuf Dalam Menghadapi Rayuan Wanita"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel