Akhlak Seorang Murid Terhadap Guru
Prinsip utama dari akhlak murid terhadap gurunya adalah Ta'dhim ila alMulalim, dengan cara memuliakan, manghormati, patuh dan tunduk serta menghargai guru.
Ta'dhimul mualim harus dilakukan terus menerus sepanjang hayat dan dalam seluruh aspek kehidupan murid, baik dalam kehidupan keagamaan, kemasyarakatan, di sekolah maupun di luar sekolah, baik dalam kehidupan berjama'ah maupun pribadi.
Namun perlu dipahami bahwa Taldhimul Mu'alim dari sisi kepatuhan hanya berlaku pada perintah gurunya yang tidak bertantangan dengan ajaran agama (maksiat kepada Allah).
Sejalan dengan itu, Islam selalu memposisikan seorang guru sebagai sosok yang memiliki kedudukan terhormat dan mulia, karena posisinya sama dengan posisi orangtua yang bertugas memberikan bimbingan jiwa dengan ilmu pengetahuan,dan akhlak mulia serta meluruskan perilaku yang menyimpang.
Seperti pernah disinggung sebelumnya dalam tulisan Al-Athiyyah al Abrasyi yang mengemukakan bahwa guru adalah Spritual Father (Bapak Rohani) bagi anak didiknya.
Barangsiapa yang mengikuti petunjuk guru,
hidupnya akan lapang dan berkembang. Dan kalau mengingkari guru apalagi menghianati dan menyakitinya, berarti mengundang malapetaka.
Ahmad Syalaby dalam mengomentari psosisi guru ia mengutip syair dari seorang penyair Mesir modern, Ahmad Saugi namanya. Dalam syairnya itu ia melantunkan kalimat untuk guru sebagai berikut.
Ahmad Syauqi menuturkan:
"Berdirilah kalian untuk seorang guru dan hormatilah ia,hampir saja seorang guru mendekati kedudukan seorang Baginda Rasul"
Adapun bentuk bentuk akhlak murid kepada guru, antara lain:
🌸.Menghormati dan memuliakannya serta mengagungkannya menurut cara yang wajar dan dilakukan karena Allah Azza Wajalla.
🌸.Seorang murid hendaknya patuh dan taat kepada gurunya.
🌸.Murid hendaknya memandang guru dengan penuh hormat dan keagungan terhadapnya. Bahkan ia lebih mulia dibandingkan dengan
kedua orangtuanya, karena ia merupakan pendidik jiwa.
🌸.Murid hendaknya memberi salam ketika bertemu dengan gurunya.
🌸.Hendaknya murid sopan dan merunduk ketika berjalan di hadapan gurunya, dan duduk di hadapannya dengan tenang dan sopan.
🌸.Murid hendaknya jangan masuk ke tempat atau kediaman kecuali atas izinnya.
🌸.Murid hendaknya tidak menoleh, terutama ketika membahas tentang ilmu sekalipun mendengar sesuatu, kecuali bila ada keperluan yang penting.
🌸.Berupaya menyenangkan hati gurunya dengan cara yang baik.
🌸.Murid hendaknya mendengar dengan penuh perhatian apa yang disampaikan guru, meskipun ia sudah mendengarkan sebelumnya.
🌸.Hendaknya murid tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru
dalam berkata, jangan memutuskan pembahasan guru dan jangan berdialog dengan orang lain pada saat guru berbicara.
🌸.Hendaknya murid jangan duduk di tempat duduk gurunya.
🌸.Jangan mulai berbicara kecuali setelah mendapat izin dari gurunya.
🌸.Murid hendaknya jangan mempermalukan guru dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh guru.
🌸.Hendaknya murid tidak melawan, menipu dan menyakiti guru.
🌸.Murid hendaknya meminta ma'af jika
melakukan kesalahan terhadap gurunya.
Saidina 'Ali Bin Abi Thalib pernah mengungkapkan:
"Saya sudah siap menjadi seorang budak bagi guruku yang telah mengajarkan saya, walaupun yang diajarinya hanya satu huruf, dan saya juga siap dijual dimerdekakan dan juga ditenggelamkan, saya merindui yang seperti itu."
SEKIAN.....
Belum ada Komentar untuk "Akhlak Seorang Murid Terhadap Guru"
Posting Komentar